Misteri Di
Balik Lukisan Monalisa
Posted
on 14 Des. 13 by Sharynuraini
Sebuah
lukisan tua berusia lebih 500 tahun yang digantung di salah satu sudut dinding
Museum Louvre di kota Paris, Perancis terus menjadikan misteri yang
membingungkan khalayak ramai hingga saat ini. Lukisan cat minyak tersebut
menggambarkan seorang gadis yang tidak dinafikan lagi kecantikannya.
Dia kelihatan menghadap ke arah pelukis dengan kedua pergelangan tangannya dirapatkan antara satu sama lain. Sekitar 1503, lukisan itu dibuat oleh Da Vinci.
Dia kelihatan menghadap ke arah pelukis dengan kedua pergelangan tangannya dirapatkan antara satu sama lain. Sekitar 1503, lukisan itu dibuat oleh Da Vinci.
Da
Vinci itu tidak menyelesaikan dengan singkat lukisan tersebut, ketelitian serta
berbagai penekanan dalam proses menghasilkan karya seni tinggi yang menyebabkan
lukisan berjudul ‘Mona Lisa’ itu rampung empat tahun kemudian. Kini, setelah
lebih dari 500 tahun berlalu, lukisan agung dengan lebar 53 cm dan panjang 77
cm itu tergantung di balik cermin yang terlindungi. Sebelum dipindahkan ke
suatu galeri khusus pada April 2005, jutaan wisatawan dari seluruh dunia
mengunjungi Museum Louvre semata-mata hanya ingin melihat potret yang penuh
dengan misteri dan enigma itu.
Selain kekaguman akan karya seni yang memukau, tanda tanya pasti ada dibenak orang-orang yang memerhatikan dengan teliti raut wajah pada lukisan tersebut. Banyak yang mengatakan, jarang sekali manusia yang memiliki senyuman “semisteri” senyuman Mona Lisa. Bentuk senyuman itu tampak berbeda apabila dilihat dari sudut yang berlainan berlainan.
Selain kekaguman akan karya seni yang memukau, tanda tanya pasti ada dibenak orang-orang yang memerhatikan dengan teliti raut wajah pada lukisan tersebut. Banyak yang mengatakan, jarang sekali manusia yang memiliki senyuman “semisteri” senyuman Mona Lisa. Bentuk senyuman itu tampak berbeda apabila dilihat dari sudut yang berlainan berlainan.
Ketakjuban
akan senyuman itu menyebabkan ia menjadi suatu obyek penelitian. Para ahli
psikologi dan pengkaji seni berusaha untuk menafsirkan makna di sebalik
senyuman Mona Lisa. Sudut-sudut terkecil dalam lukisan berkenaan diteliti demi
upaya untuk membongkar rahasia yang menyelubungi lukisan wanita tersebut.
Dengan kecanggihan teknologi olah digital, sosok didalam lukisan direka ulang
untuk mengetahui perasaan sang model ketika ia melepaskan senyuman seunik itu.
Program
komputer yang dikembangkan di Universitas Illinois dan Universitas Amsterdam
membandingkannya dengan berbagai ekspresi wajah manusia. Mengukur dengan sangat
teliti bentuk seperti lengkungan bibir dan kerutan sekitar mata untuk
menghasilkan suatu kesimpulan. Hasilnya, program ‘pengenal emosi’ itu
memberikan kesimpulan bahwa wanita dalam lukisan Da Vinci tengah berada dalam
beberapa kondisi emosional, 83 persen dikatakan gembira, sembilan persen muak,
enam persen takut dan dua persen marah.
Pada
tahun 2003 ilmuwan dari Harvard University mengatakan bahwa cara mata-nya
memandang membuatkan senyuman Mona Lisa hanya tampak unik ketika seseorang
memandang bagian lain dari lukisan tersebut. Baru-baru ini pula, sekumpulan
penyelidik Kanada mencoba membongkar misteri dengan mengasumsikan bahwa
senyuman Mona Lisa sebagai tanda kegembiraan wanita yang baru saja melahirkan
anak keduanya.
Asumsi
tersebut berdasarkan penemuan beberapa pengkaji yang mengamati bagian lukisan
menggunakan cahaya inframerah dan teknik tiga dimensi. Dengan teknik-teknik
itu, mereka dapat melihat goresan cat lapisan demi lapisan yang dihasilkan Da
Vinci, selain menjumpai bagian yang tidak dapat dilihat mata kasar.
“Dari
pengamatan yang sangat mendalam terhadap lukisan, jelas terlihat bahwa baju
yang dikenakan oleh obyek lukisan dilapisi kain kasa lutsinar,” ujar Bruno
Mottin dari Pusat Penelitian dan Restorasi Museum Perancis. Kain jenis ini
banyak dipakai wanita di Italia yang sedang mengandung atau baru saja
melahirkan pada abad ke-16.
Selain
senyumannya yang unik, satu lagi keistimewaan gaya lukisan Da Vinci. Bola mata
Mona Lisa seakan-akan sentiasa memandang ke arah pengunjung dari setiap arah
dan sudut manapun mereka memerhatikan lukisan.
Akan
tetapi, misteri yang dikatakan paling utama dari lukisan tersebut adalah
siapakah wanita yang dijadikan model oleh Da Vinci tersebut?
Sebuah
teori mengatakan sang wanita gembira kerana baru saja melahirkan anak kedua-nya.
kemudian dikaitkan bahwa model Mona Lisa sebenarnya ialah Lisa Ghererdini,
isteri seorang pedagang bernama Francesco de Giocondo. Nama Mona Lisa yang
digunakan juga memiliki arti Madam Lisa. Selain itu, ada beberapa wanita yang
dikaitkan sebagai Mona Lisa selain Lisa Ghererdini. Wanita-wanita yang turut
dikaitkan sebagai model Mona Lisa ialah Isabella of Aragon, Caterina Sforza dan
Constanza d’Avalos.
Seorang
penulis, Serge Bramly, mengemukakan teori bahawa model lukisan Mona Lisa adalah
ibu Leonardo Da Vinci itu sendiri bernama Caterina. Terdapat juga pengkaji seni
yang mengatakan bahwa wajah Mona Lisa yang dilukis Leonardo tanpa merujuk
kepada siapapun, sebaliknya berdasarkan kreativitas pelukis itu sendiri.
Bagaimanapun juga, teori yang paling mengejutkan dikemukakan oleh Dr. Lillian
Schwartz dari Bell Labs yang menyatakan bahwa Mona Lisa sebenarnya adalah wajah
Leonardo Da Vinci itu sendiri dalam versi wanita.
Fakta
:
-
Lukisan itu menjadi populer setelah dicuri dari Muzium Louvre pada 21 Agustus
1911. Seorang pekerja musium bernama Vincenzo Peruggia akhirnya terbukti
bersalah atas kasus tersebut. Lukisan itu ditemukan dan dikembalikan kembali ke
Museum Louvre dua tahun kemudian.
-
Popularitas lukisan Mona Lisa dijadikan sebagai inspirasi karya lagu lebih dari
10 kali, juga diangkat sebagai tema film dan berbagai seni sastra lainnya.
-
Nama ‘Mona Lisa’ diberikan kepada lukisan tersebut 31 tahun setelah kematian Da
Vinci. Selain Mona Lisa, judul lainnya adalah ‘La Gioconda’.
-
Terdapat beberapa perbedaan pendapat yag mengatakan bahawa Mona Lisa membiarkan
rambutnya terurai hingga ke bahu seperti terlihat dalam lukisan. Namun hal itu
disanggah dengan kenyataan bahwa seakan-akan rambut itu sebenarnya adalah kain
pelindung kepala dan hanya beberapa helai rambut yang terlihat. Sebab perbuatan
membiarkan rambut bebas terurai di zaman Renaissance adalah ciri wanita muda
yang tidak memiliki sopan santun.
dari
waktu ke waktu,lukisan monalisa ga pernah abis dicari pemecahan misterinya…
berbagai ahli mulai dari ahli syaraf, sejarah, forensik, sampai akustik berlomba-lomba meneliti apa sih sebenernya yang ingin disampaikan Da Vinci dalam lukisannya yang terkenal itu.
berikut ini rangkuman berbagai penelitian mengenai misteri Mona Lisa yang dilakukan berbagai ahli di dunia.
berbagai ahli mulai dari ahli syaraf, sejarah, forensik, sampai akustik berlomba-lomba meneliti apa sih sebenernya yang ingin disampaikan Da Vinci dalam lukisannya yang terkenal itu.
berikut ini rangkuman berbagai penelitian mengenai misteri Mona Lisa yang dilakukan berbagai ahli di dunia.
1.
Senyum Mona Lisa ternyata hanya sebuah ilusi optis
seorang
pakar neuroscientist dari universitas Harvard, Margaret Livingstone, dalam
Journal Science no. 17. yang mendapat dukungan dari ahli sejarah kesenian zaman
Renaissans dari universitas Columbia, James Beck, mengungkapkan sebuah kajian
ilmiah yang menyatakan
“bahwa senyuman memesona yang terkesan muncul selintas dengan lamat-lamat pada wajah Monalisa tersebut terjadi akibat efek dari suatu ilusi optik, senyuman itu dapat tertangkap mata justru pada saat seseorang tidak tengah langsung memandang ke arah bibir Monalisa.”
Livingstone dalam penelitiannya menggunakan metoda kerja dengan menscanning reproduksi lukisan Monalisa lalu menghilangkan seluruh image bayang dan efek yang ada dalam area pandang peripheral, sehingga lukisan tersebut hanya menyisakan image kontras dan beda warna seperti yang lazim terlihat dalam area fovea atau area daerah pusat pada area bidang pandang. proses tersebut mengakibatkan pandangan mata manusia tidak dapat lagi menangkap adanya senyuman pada lukisan Monalisa. ketika efek bayangan dimasukkan kembali pada lukisan, maka dengan segera senyum itu muncul kembali.
“bahwa senyuman memesona yang terkesan muncul selintas dengan lamat-lamat pada wajah Monalisa tersebut terjadi akibat efek dari suatu ilusi optik, senyuman itu dapat tertangkap mata justru pada saat seseorang tidak tengah langsung memandang ke arah bibir Monalisa.”
Livingstone dalam penelitiannya menggunakan metoda kerja dengan menscanning reproduksi lukisan Monalisa lalu menghilangkan seluruh image bayang dan efek yang ada dalam area pandang peripheral, sehingga lukisan tersebut hanya menyisakan image kontras dan beda warna seperti yang lazim terlihat dalam area fovea atau area daerah pusat pada area bidang pandang. proses tersebut mengakibatkan pandangan mata manusia tidak dapat lagi menangkap adanya senyuman pada lukisan Monalisa. ketika efek bayangan dimasukkan kembali pada lukisan, maka dengan segera senyum itu muncul kembali.
2.
Senyum itu hanya dapat terjadi bila Monalisa tidak memiliki Gigi!
sebuah riset yang dilakukan dari tahun 1997 hingga 2001 yang dipimpin oleh Dr. Montague Merlic, ahli forensik asal Inggris, mengungkapkan bahwa Monalisa tidak dapat menutup mulutnya dengan pas karena dia mungkin telah kehilangan gigi-giginya. menurutnya, kendati tampak seperti tersenyum, namun secara forensik, tidak seperti itu. Monalisa cuma tidak bisa menutup mulutnya dengan benar.
mereka melakukan riset dengan menggunakan peralatan teknologi mutakhir, yaitu komputer, pencitraan holografis dan tiga dimensi, sehingga dapat diciptakan suatu simulasi susunan kerangka kepala monalisa yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang melalui layar komputer.
sebuah riset yang dilakukan dari tahun 1997 hingga 2001 yang dipimpin oleh Dr. Montague Merlic, ahli forensik asal Inggris, mengungkapkan bahwa Monalisa tidak dapat menutup mulutnya dengan pas karena dia mungkin telah kehilangan gigi-giginya. menurutnya, kendati tampak seperti tersenyum, namun secara forensik, tidak seperti itu. Monalisa cuma tidak bisa menutup mulutnya dengan benar.
mereka melakukan riset dengan menggunakan peralatan teknologi mutakhir, yaitu komputer, pencitraan holografis dan tiga dimensi, sehingga dapat diciptakan suatu simulasi susunan kerangka kepala monalisa yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang melalui layar komputer.
dari
gambar 3 dimensi tersebut terlihat bahwa profil kiri dan kanan kepala monalisa
terdapat indikasi kuat adanya sesuatu yang tidak beres pada mulut Monalisa.
akhirnya disimpulkan sebuah keyakinan bahwa ekspresi yang terlukis pada
Monalisa hanya dapat terjadi bila tidak ada gigi dalam rongga mulut Monalisa,
dengan kata lain, Monalisa sebenarnya ompong.hehe
3.
Tidak ada maksud apa2, Da Vinci hanya melukis orang yang sebenarnya!
tahun
2004, pakar sejarah, Giuseppe Pallanti, mempelajari berbagai arsip penduduk
kota tempat Da Vinci menciptakan lukisan itu, yaitu kota Firenze. Pallanti
menelaah arsip yang sudah tersimpan berabad-abad, mulai dari catatan pernikajan
sampai akta-akta kepemilikan tanah milik warga kota. Pallanti menghabiskan
lebih dari 25 tahun untuk mengungkap misteri lukisan Monalisa ini. ternyata
wanita yang digambar Da Vinci bukanlah tokoh fiktif, tetapi adalah orang yang
sebenarnya!
bernama alsi Monalisa del Giocondo, hidup di kota Firenze pada tahun 1490-an. Monalisa lahir di Florence, Italia, Mei 1479, dengan nama Lisa Gherardine. monalisa menikah dengan seorang pedagang kain sutra kaya raya, Francesco del Giocondo, pada tahun 1495 yang merupakan rekan dari ayah Da Vinci. hasil penyelidikan Pallanti menunjukkan bahwa Da Vinci tinggal di kota kecil itu tahun 1501 hingga 1503.
bernama alsi Monalisa del Giocondo, hidup di kota Firenze pada tahun 1490-an. Monalisa lahir di Florence, Italia, Mei 1479, dengan nama Lisa Gherardine. monalisa menikah dengan seorang pedagang kain sutra kaya raya, Francesco del Giocondo, pada tahun 1495 yang merupakan rekan dari ayah Da Vinci. hasil penyelidikan Pallanti menunjukkan bahwa Da Vinci tinggal di kota kecil itu tahun 1501 hingga 1503.
4.
senyum itu 83% kebahagiaan, 9% kekejian, 6% rasa takut, 2% rasa marah.
para ilmuwan dari universitas Amsterdam dan Universitas Illinois pada tahun 2005 tidak mau ketinggalan untuk menganalisis senyum monalisa menggunakan bantuan software komputer untuk mengungkap rahasia emosi yang terkandung dalam lukisan monalisa. analisis diperoleh dari goresan lipstik dan kerutan spitar mata yang menurut para ahli dapat menggambarkan emosi dari seseorang. dalam “New Scientist” mereka menyimpulan bahwa senyuman monalisa menyampaikan pesan bahwa senyum tersebut mengandung 83% bahagia, 9% kekejian, 6% rasa takut, dan 2% rasa marah.
5. Jika Monalisa bisa ngomong, apa yang akan diucapkannya?
ya?jika monalisa bisa ngomong, apa yang akan diucapkannya?
seorang ahli akustik Jepang, Dr. matsumi Suzuki tergelitik untuk meneliti sebenarnya apa yang diucapkan oleh Monalisa.
Matsumi Suzuki, yang biasanya memanfaatkan keahliannya untuk membongkar berbagai kasus kejahatan, mengukur wajah dan tangan tokoh lukisan potret abad ke-16 karya Leonardo da Vinci yang sangat terkenal itu. Sang ahli memperkirakan tingginya dan menciptakan model tengkorak kepalanya. “Begitu kami telah dapat membuat modelnya, kami dapat menciptakan suara yang serupa sekali dengan orang yang bersangkutan,” kata Suzuki kepada Reuters dalam wawancara di kantornya di Tokyo pada pekan lalu.
Suzuki telah mereka-reka cipta suara banyak orang terkenal yang amat dekat dengan suara pemilik sesungguhnya dan telah banyak digunakan dalam kegiatan sulih suara.
Peta setiap suara individual, yang dikenal sebagai cetak suara, unik untuk setiap orang. Suzuki yakin telah mencapai tingkat akurasi 90 persen dalam menciptakan kualitas nada suara wanita yang senyumnya membingungkan itu.
para ilmuwan dari universitas Amsterdam dan Universitas Illinois pada tahun 2005 tidak mau ketinggalan untuk menganalisis senyum monalisa menggunakan bantuan software komputer untuk mengungkap rahasia emosi yang terkandung dalam lukisan monalisa. analisis diperoleh dari goresan lipstik dan kerutan spitar mata yang menurut para ahli dapat menggambarkan emosi dari seseorang. dalam “New Scientist” mereka menyimpulan bahwa senyuman monalisa menyampaikan pesan bahwa senyum tersebut mengandung 83% bahagia, 9% kekejian, 6% rasa takut, dan 2% rasa marah.
5. Jika Monalisa bisa ngomong, apa yang akan diucapkannya?
ya?jika monalisa bisa ngomong, apa yang akan diucapkannya?
seorang ahli akustik Jepang, Dr. matsumi Suzuki tergelitik untuk meneliti sebenarnya apa yang diucapkan oleh Monalisa.
Matsumi Suzuki, yang biasanya memanfaatkan keahliannya untuk membongkar berbagai kasus kejahatan, mengukur wajah dan tangan tokoh lukisan potret abad ke-16 karya Leonardo da Vinci yang sangat terkenal itu. Sang ahli memperkirakan tingginya dan menciptakan model tengkorak kepalanya. “Begitu kami telah dapat membuat modelnya, kami dapat menciptakan suara yang serupa sekali dengan orang yang bersangkutan,” kata Suzuki kepada Reuters dalam wawancara di kantornya di Tokyo pada pekan lalu.
Suzuki telah mereka-reka cipta suara banyak orang terkenal yang amat dekat dengan suara pemilik sesungguhnya dan telah banyak digunakan dalam kegiatan sulih suara.
Peta setiap suara individual, yang dikenal sebagai cetak suara, unik untuk setiap orang. Suzuki yakin telah mencapai tingkat akurasi 90 persen dalam menciptakan kualitas nada suara wanita yang senyumnya membingungkan itu.
6.
Monalisa sedang hamil.
pada tahun 2004, para ahli yang didatangkan National Geographic meneliti lukisan itu secara langsung dengan teknologi yang mereka ungkapkan sebagai “teknologi tercanggih dalam penelitian saat ini”. lukisan itu dipotret, dscan,dan diamati dengan berbagai peralatan canggih.
hasilnya didapat fakta, bahwa pakaian monalisa, gestur tangan, dan seluruh badan Monalisa menunjukkan bahwa ini adalah sebuah lukisan wanita yang sedang hamil.
pada tahun 2004, para ahli yang didatangkan National Geographic meneliti lukisan itu secara langsung dengan teknologi yang mereka ungkapkan sebagai “teknologi tercanggih dalam penelitian saat ini”. lukisan itu dipotret, dscan,dan diamati dengan berbagai peralatan canggih.
hasilnya didapat fakta, bahwa pakaian monalisa, gestur tangan, dan seluruh badan Monalisa menunjukkan bahwa ini adalah sebuah lukisan wanita yang sedang hamil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar